アニメ研究部 - Beberapa waktu yang lalu, aku mencoba menonton anime movie yang katanya benar-benar mampu menyedot perhatian banyak orang, terlebih para pecinta anime. Bagaimana tidak? Di bulan pertama saja, anime movie ini benar-benar mampu menyalip anime-anime papan atas, bahkan nangkring di urutan pertama versi MAL, setidaknya hingga Kimi no Na wa review ini dibuat.
Sesuai harapanku, film-film hasil besutan Makoto Shinkai memang tidak pernah mengecewakan. Pada saat menonton anime ini, aku bisa tersenyum, tertawa, bahkan menangis... maksudnya menahan tangis karena ceritanya yang benar-benar menarik. Selain itu, untuk beberapa jam setelah menonton, aku merasa sedikit baper. Hahaha.
Cerita
Ceritanya cukup gampang dimengerti, terutama bagi mereka yang pecinta film sci-fi bertema dunia paralel. Selebihnya, dibalut dengan kisah cinta alias romance. Meskipun di awal memang banyak jalan cerita yang bisa ditebak, namun ketika masuk ke bagian inti ceritanya, ini benar-benar memberi kejutan. Aku ga mau memberikan spoil, biar teman-teman semua bisa langsung menontonnya sendiri.
Art
Sama seperti film-film yang diroduksi oleh Makoto Shinkai, art-nya benar-benar menakjubkan. Mungkin aku bisa menilai art-nya berada di urutan papan atas anime-anime zaman sekarang. Selain itu, art-nya benar-benar mempengaruhi cara kita menyerap jalan cerita, sehingga feel dari rasa senang, sedih, dan haru bisa menyatu dengan baik. Bagi teman-teman yang pernah nonton film Makoto Shinkai yang lain seperti “5 centimeter per second” atau “kotonoha no niwa” pasti sudah bisa kebayang mengenai art-nya.
Music
Selain art, musik juga benar-benar memberi pengaruh besar terhadap suasana yang kita dapatkan saat menonton anime ini. Ketika adegan lucu, adegan tegang, adegan santai, hingga romance nya benar-benar tepat sasaran. Selain itu, opening dan ending theme nya juga benar-benar patut diacungi jempol.
Bagi yang ingin tahu atau dengar, judul dari OP nya adalah “Yume Tourou” dan ED nya adalah “nandemonaiya”, keduanya dibawakan oleh band ternama Jepang, RADWIMPS. Musik dari kedua theme song ini benar-benar mencirikan karakter utama kita di film ini, yaitu Mitsuha dan Taki, dimana “seishun” nya terasa sebagaimana karakter dalam anime tersebut.
Well, aku ga bisa memberikan translate yang tepat untuk seishun. Intinya, perasaan muda dari mereka.
Character
Untuk karakter, ini benar-benar bisa diacungi jempol, terlebih untuk karakter utama, Taki dan Mitsuha, dimana Mitsuha mengingatkanku pada masa-masa sekolah dulu – pengen ini dan pengen itu. Selain itu, character development dan interaksi antara keduanya benar-benar bagus. Namun sayangnya, masih ada kekurangan, ada banyak hal yang sangat minim sekali diperlihatkan, seperti bagaimana mereka berinteraksi dan bertemu langsung. Disini sangat sedikit sekali diperlihatkan, seolah-olah seperti menceritakan LDR, alias orang pacaran yang terpaut oleh jarak dan waktu.
Aku berharap ada banyak adegan yang mampu menceritakan interaksi mereka secara utuh, tapi banyak juga yang berkata bahwa gregetnya ya... disitu.
Kesimpulan
Kesimpulannya, aku benar-benar menikmati film ini. Aku suka bagaimana mereka berjuang untuk mengubah kenyataan, aku suka bagaimana mereka saling menyukai satu sama lain dengan cara mereka sendiri, dan yang terpenting, aku suka ending-nya. Sad Ending? Atau Happy Ending? Well, tonton saja sendiri ya! Aku ga mau melakukan spoiler. Hehehe
Untuk film ini, aku kasih point 10/10.
|